Kamis, 08 November 2012

Sejarah nasi goreng Gandrung




Sejarah nasi goreng gandrung diambil dari bahasa jawa tengah “gandrung “ yang artinya cinta, senang. Pada dasarnya nama ini diambil dengan harapan mampu memberikan keistimewaan bagi pelanggan. Dalam bahasa   jawa banyuwangi memiliki arti yang berbeda, di daerah ponorogo memiliki arti yang sama. Bahasa tidak menjadikan sebuah persoalan tetapi untuk membuat orang penasaran ingin mencobanya.

Ide ini muncul ketika pemiliknya mendapatkan pengalaman-pengalaman saat  masih bekerja dirumah makan . hasil dari karya yang berbeda dibicarakan bersama temannya untuk menciptakan citra rasa berbeda. Setelah menemukan resep ipung mencari investor kerjasama untuk menyewa ruko. Pada tanggal 20 mei 2010 didirikan warung nasi goreng pertama di jalan raya gajayana 14-A.

Pertama kali memasarkan  nasi goreng gandrung biasa tetapi semakin lama mendapatkan kritikan dan saran para pelanggan.

Sejak itu Mulai dikembangkan menjadi lima belas  rasa yang berbeda namun seiring berjalannya waktu nasi goreng yang paling disukai diantaranya nasi goreng gandrung biasa dan pedas. Namun tidak kalah dengan rasa yang lainnya juga disukai banyk orang.

Hingga sekarang mulai dikembangkan seiring banyak peminat yang membelinya, mulai dibangun cabang baru sawojajar dan kepanjen.

Segmentasi pasar pertama yaitu mahasiswa karena harganya yang terjangkau diantara tujuh ribu rupiah. Akhirnya para mahasiswa menjadi pelanggan utama dibandingkan dengan pelanggan diluar mahasiswa. 
nurhadi
09220402 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar